Sabtu, 18 Februari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM SELEKSI ALAM DENGAN METODE KACANG



LAPORAN PRAKTIKUM
SELEKSI ALAM
DENGAN METODE KACANG





 
            
Disusun Oleh :
Debi Ayu Melani
Eka ismayanti
Erlanda Ramadhan
Gilang Sri Rukman
Laeli Musliha
Mellati Nurafifah



PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
DINAS PENDIDIK
SMA NEGERI 1 PUSAKANAGARA
Jln. Ciawitali No. 47, Pusakanagara, KabupatenSubang 41255
Telp./Faks. : ( 0260 ) 553868 , Surel : info@smanepus.sch.id ; adm.smanepus@gmail.com




KATA PENGANTAR
         
  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum pada mata pelajaran “BIOLOGI” ini.
        Laporan penelitian dengan judul “Seleksi Alam Dengan Metode Kacang” ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran BIOLOGI yang diberikan oleh ibu Darinih, S.Pd.
         Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Darinih, S.Pd, selaku guru mata pelajaran BIOLOGI serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
         Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat laporan ini, dengan kerendahan hati, Penulis memohon maaf.
              Semoga laporan penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
.
            







Pusakajaya, 16 Februari 2017
                                                                                                                      

                                                                                                     Penulis




BAB I
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusionertelah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teorievolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau dapat juga di artikan proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
  • · Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
  • · Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
  • · Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.


          Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran evolusi mengukur kontribusi genetika organisme pada generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total keturunan, melainkan kebugaran mengukur proporsi generasi tersebut untuk membawa gen sebuah organisme.Karena itu, jika sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel lainnya, maka pada tiap generasi, alel tersebut menjadi lebih umum dalam populasi. Contoh-contoh sifat yang dapat meningkatkan kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan hidup dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang disebabkan oleh alel yang kurang menguntungkan atau merugikan mengakibatkan alel ini menjadi lebih langka. Adalah penting untuk diperhatikan bahwa kebugaran sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan berubah, sifat-sifat yang sebelumnya bersifat netral atau merugikan bisa menjadi menguntungkan dan yang sebelumnya menguntungkan bisa menjadi merugikan.
         Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata).. Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata.[88] Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki sifat yang sama.
          Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu organisme.
Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya.  Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam adalah salah satu faktor pendorong terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini untuk mengetahui proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.

B.     Tujuan
1.       Membuktikan bahwa evolusi dapat terjadi akibat proses seleksi alam dan adaptasi.
2.       Mengetahui dan memahami hubungan antara seleksi dan proses adaptasi.


















BAB II
Metode Praktikum

A.  Waktu             : Kamis, 9 Februari 2017
     Tempat            : Sekolah SMAN 1 Pusakanagara, Lapangan Upacara

B.     Alat dan Bahan
1.     Kacang Hijau(KH), Kacang Kedelai(KK), & Kacang Tanah (KT)
2.     Gunting
3.     Wadah Bekas Minuman
4.     Stopwatch
5.     Tali Rafia

C.     Cara Kerja
1.   Menyiapkan alat dan bahan
2.   Membuat daerah pemangsa dengan ukuran 2 M² dan beri batas menggunakan tali rafia
3.   Mencampurkan Bahan yang digunakan untuk praktikum yakni Kacang Tanah, Kacang      Kedelai dan Kacang Hijau dalam satu wadah
4.   Menyebarkan semua kacang pada area yang sudah diukur
5.   Setiap predator mengambil kacang yang telah di taburkan tersebut selama satu menit secara bergantian
6.   Setiap setelah satu predator mengambil kacang tersebut, mencatat jumlah masing-masing kacang yang terambil pada tabel yang telah dibuat
7.   menyebarkan kembali kacang yang terambil ke area yang telah ditentukan berumput agar jumlah potongan kertas kembali 300 buah.
8    Setiap predator mengambil kacang yang telah di taburkan tersebut sampai habis secara berebut
9.   setelah semua predator mengambil kacang tersebut, mencatat jumlah masing-masing kacang yang terambil pada tabel yang telah dibuat



Tabel Hasil Praktikum
NO
NAMA
PREDATOR
PERORANGAN
JUMLAH
BEREBUT
JUMLAH
RATA2
KH
KT
KK
KH
KT
KK
1
DEBI AYU MELANI
14
64
42
120
16
10
23
49
84,5
2
EKA ISMAYANTI
27
72
32
131
8
18
25
51
91,0
3
ERLANDA RAMADHAN
24
37
26
87
11
15
9
35
61,0
4
GILANG SRI RUKMANA
17
52
47
116
27
19
16
62
89,0
5
LAELI MUSLIHA
14
56
54
124
23
19
12
54
89,0
6
MELLATI NURAFIFAH
19
58
32
109
15
19
15
49
79,0
TOTAL
115
339
233
687
100
100
100
300




















Pembahasan
Dari data yang diatas kita bisa mengetahui ada perbedaan jumlah kacang yang diambil oleh masing – masing predator, dari data diatas juga kita bisa mengetahui bahwa kacang tanah menjadi banyak yang diburu dan menjadi mayoritas angka yang tinggi dan kacang hijau yang sedikit diburu (Minoritas), hal ini dikarenakan para predator lebih suka mengambil kacang yang besar karena libih tepat dan cepat untuk mengambilnya dan kacang hijau paling sedikit hal ini para predator terkecoh karena bentuknya yang kecil dan warna kacang hijau yang samar terhadap lapangan yang ada di SMAN 1 Pusakanagara.
Dari tabel juga kita bisa melihat jumlah kacang yang diambil oleh setiap masing – masing predator berbeda – beda jelas ini ada faktornya, diantaranya ialah Faktor fisik, Faktor Kecepatan, Faktor kejelihan mata dan lain sebagainya.
Dari data diatas kita bisa mengetahui bahwa Predator Eka Ismayanti adalah Predator terkuat yaitu dengan perolehan nilai Rata - rata 91,0 hal ini karena pada saat mencari mangsa perorangan ia sangat cepat dan gesit akan tetapi pada saat mencari mangsa berebutan ia kalah poin dengan Predator Gilang Sri Rukmana dengan perolehan nilai 62 dan Eka Ismayanti 51.
Dan dari data di atas juga kita juga bisa melihat perbedaan nilai pada sesi pemangsa perorangan dengan sesi pemangsa secara berebutan, perdedaannya adalah poin yang dihasilkan lebih besar perorangan daripada berebut hal ini dikarenakan pada saat perorang si pemangsa bebas mengambil manggsa yang ada di alam sedangkan pada saatsesi berebut pemangsa dialam memilii saingan jadi mangsa yang dihasilkan lebih sedikit.
Pada peristiwa ini terjadi seleksi alam hal ini dikarenakan siapa yang kuat, cepat dan jelih ia bisa mendapatkan mangsa yang sedikit dan sebaliknya siapa yang lemah maka ia akan mendapatkan mangsa yang sedikit hal ini dikarenakan yang lemah selalu kalah cepat dalam mengambil mangsa yang menyebar dialam


















BAB III
KESIMPULAN

A.     Kesimpulan

Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata kacang tanah paling banyak terambil, sedangkan yang paling sedikit adalah kacang hijau. Mangsa yang mampu mengadaptasi adalah makhluk yang nantinya sulit punah. Salah satu bentuknya terjadi di percobaan ini dimana kacang hijau bentuknya kecil dan sulit untuk di ambil dan sebaliknya mahlik yang tidak  bisa beradaptasi akan cepat terseleksi dalam kasus ini adalah kacang tanah karena bentuknya besar, dan mudah untuuk diambil oleh para predator. Dengan katalain mahli=uk yang cepat terseleksi oleh amal tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan dan faktor dasar yaitu ukuran dan warna yang kontras terhadap lingkungan persebarannya.








Daftar Pustaka
Kimball, J.W. 2006. BIOLOGI Edisi Kedua Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
http://maba2011.blogspot.co.id/2010/12/acara-8-8.html
           

2 komentar:

  1. Teton Easy Flex 125 Amp Welder- Made & Made
    Made from titanium oakley titanium glasses iron oxide (NMS) the Teton easy and premium adjustable tunica easy. head titanium tennis racket In this article titanium frames I will show titanium undertaker you how welding titanium to add one of our

    BalasHapus

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com