LAPORAN
PRAKTIKUM
SELEKSI ALAM
DENGAN METODE
KACANG
Disusun Oleh :
Debi Ayu Melani
Eka ismayanti
Erlanda
Ramadhan
Gilang Sri
Rukman
Laeli Musliha
Mellati
Nurafifah
PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
DINAS PENDIDIK
SMA NEGERI 1 PUSAKANAGARA
Jln. Ciawitali No. 47, Pusakanagara, KabupatenSubang 41255
Laman : www.smanepus.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam
kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan praktikum pada mata pelajaran “BIOLOGI” ini.
Laporan penelitian dengan
judul “Seleksi Alam Dengan Metode Kacang” ini disusun untuk memenuhi nilai
tugas mata pelajaran BIOLOGI yang diberikan oleh ibu Darinih, S.Pd.
Penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada ibu Darinih, S.Pd, selaku guru mata pelajaran BIOLOGI serta
pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam membuat laporan ini, dengan kerendahan hati, Penulis
memohon maaf.
Semoga laporan
penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
.
Pusakajaya, 16 Februari
2017
Penulis
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Evolusi (dalam
kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu
populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal
ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah
beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat
yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan
dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusionertelah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun
demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama
yang mencetuskan teorievolusi yang
telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori
Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap
oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan
peristiwa evolusi.
Seleksi alam yang
dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang
tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan
sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau
dapat juga di artikan proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan
keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum
dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering
disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
- · Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
- · Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
- · Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar
organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme
dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan
mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan
diwariskan ke generasi selanjutnya.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran evolusi
mengukur kontribusi genetika organisme pada generasi selanjutnya. Namun, ini
tidaklah sama dengan jumlah total keturunan, melainkan kebugaran mengukur
proporsi generasi tersebut untuk membawa gen sebuah organisme.Karena itu, jika
sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel lainnya, maka pada
tiap generasi, alel tersebut menjadi lebih umum dalam populasi. Contoh-contoh
sifat yang dapat meningkatkan kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan
hidup dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang
disebabkan oleh alel yang kurang menguntungkan atau merugikan mengakibatkan
alel ini menjadi lebih langka. Adalah penting untuk
diperhatikan bahwa kebugaran sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap.
Jika lingkungan berubah, sifat-sifat yang sebelumnya bersifat netral atau
merugikan bisa menjadi menguntungkan dan yang sebelumnya menguntungkan bisa
menjadi merugikan.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat
yang nilainya bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama
adalah seleksi berarah (directional selection),
yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive selection),
merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi
lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata).. Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing selection), yaitu
seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar
nilai rata-rata.[88] Hal ini
dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki sifat yang sama.
Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk
sifat-sifat yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya
tarik suatu organisme.
Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan
perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik
yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan
kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari
predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap
seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu
dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan
spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok
baru yang tidak akan bercampur kawin.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang
meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik
dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh
kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus
menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap
lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan
ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam
adalah salah satu faktor pendorong terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka
dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini untuk mengetahui
proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu
proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.
B. Tujuan
1. Membuktikan bahwa evolusi dapat
terjadi akibat proses seleksi alam dan adaptasi.
2. Mengetahui dan memahami hubungan
antara seleksi dan proses adaptasi.
BAB II
Metode Praktikum
A. Waktu
: Kamis, 9 Februari 2017
Tempat
: Sekolah SMAN 1
Pusakanagara, Lapangan Upacara
B. Alat
dan Bahan
1. Kacang Hijau(KH),
Kacang Kedelai(KK), & Kacang Tanah (KT)
2. Gunting
3. Wadah
Bekas Minuman
4. Stopwatch
5. Tali Rafia
C. Cara
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat daerah pemangsa dengan
ukuran 2 M² dan beri batas menggunakan tali rafia
3. Mencampurkan Bahan yang digunakan
untuk praktikum yakni Kacang Tanah, Kacang Kedelai dan Kacang Hijau dalam satu wadah
4. Menyebarkan semua kacang pada area
yang sudah diukur
5. Setiap predator mengambil kacang
yang telah di taburkan tersebut selama satu menit secara bergantian
6. Setiap setelah satu predator
mengambil kacang tersebut, mencatat jumlah masing-masing kacang yang terambil
pada tabel yang telah dibuat
7. menyebarkan kembali kacang yang
terambil ke area yang telah ditentukan berumput agar jumlah potongan kertas
kembali 300 buah.
8 Setiap
predator mengambil kacang yang telah di taburkan tersebut sampai habis secara
berebut
9. setelah semua predator mengambil kacang
tersebut, mencatat jumlah masing-masing kacang yang terambil pada tabel yang
telah dibuat
Tabel Hasil
Praktikum
NO
|
NAMA
PREDATOR
|
PERORANGAN
|
JUMLAH
|
BEREBUT
|
JUMLAH
|
RATA2
|
||||
KH
|
KT
|
KK
|
KH
|
KT
|
KK
|
|||||
1
|
DEBI AYU
MELANI
|
14
|
64
|
42
|
120
|
16
|
10
|
23
|
49
|
84,5
|
2
|
EKA
ISMAYANTI
|
27
|
72
|
32
|
131
|
8
|
18
|
25
|
51
|
91,0
|
3
|
ERLANDA
RAMADHAN
|
24
|
37
|
26
|
87
|
11
|
15
|
9
|
35
|
61,0
|
4
|
GILANG SRI
RUKMANA
|
17
|
52
|
47
|
116
|
27
|
19
|
16
|
62
|
89,0
|
5
|
LAELI
MUSLIHA
|
14
|
56
|
54
|
124
|
23
|
19
|
12
|
54
|
89,0
|
6
|
MELLATI NURAFIFAH
|
19
|
58
|
32
|
109
|
15
|
19
|
15
|
49
|
79,0
|
TOTAL
|
115
|
339
|
233
|
687
|
100
|
100
|
100
|
300
|
|
Pembahasan
Dari data
yang diatas kita bisa mengetahui ada perbedaan jumlah kacang yang diambil oleh
masing – masing predator, dari data diatas juga kita bisa mengetahui bahwa
kacang tanah menjadi banyak yang diburu dan menjadi mayoritas angka yang tinggi
dan kacang hijau yang sedikit diburu (Minoritas), hal ini dikarenakan para
predator lebih suka mengambil kacang yang besar karena libih tepat dan cepat untuk
mengambilnya dan kacang hijau paling sedikit hal ini para predator terkecoh
karena bentuknya yang kecil dan warna kacang hijau yang samar terhadap lapangan
yang ada di SMAN 1 Pusakanagara.
Dari tabel
juga kita bisa melihat jumlah kacang yang diambil oleh setiap masing – masing
predator berbeda – beda jelas ini ada faktornya, diantaranya ialah Faktor
fisik, Faktor Kecepatan, Faktor kejelihan mata dan lain sebagainya.
Dari data
diatas kita bisa mengetahui bahwa Predator Eka Ismayanti adalah Predator terkuat
yaitu dengan perolehan nilai Rata - rata 91,0 hal ini karena pada saat mencari
mangsa perorangan ia sangat cepat dan gesit akan tetapi pada saat mencari
mangsa berebutan ia kalah poin dengan Predator Gilang Sri Rukmana dengan
perolehan nilai 62 dan Eka Ismayanti 51.
Dan dari
data di atas juga kita juga bisa melihat perbedaan nilai pada sesi pemangsa
perorangan dengan sesi pemangsa secara berebutan, perdedaannya adalah poin yang
dihasilkan lebih besar perorangan daripada berebut hal ini dikarenakan pada saat
perorang si pemangsa bebas mengambil manggsa yang ada di alam sedangkan pada
saatsesi berebut pemangsa dialam memilii saingan jadi mangsa yang dihasilkan
lebih sedikit.
Pada
peristiwa ini terjadi seleksi alam hal ini dikarenakan siapa yang kuat, cepat dan
jelih ia bisa mendapatkan mangsa yang sedikit dan sebaliknya siapa yang lemah
maka ia akan mendapatkan mangsa yang sedikit hal ini dikarenakan yang lemah
selalu kalah cepat dalam mengambil mangsa yang menyebar dialam
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa
ternyata kacang tanah paling banyak terambil, sedangkan yang paling sedikit
adalah kacang hijau. Mangsa yang mampu mengadaptasi adalah makhluk yang
nantinya sulit punah. Salah satu bentuknya terjadi di percobaan ini dimana
kacang hijau bentuknya kecil dan sulit untuk di ambil dan sebaliknya mahlik
yang tidak bisa beradaptasi akan cepat
terseleksi dalam kasus ini adalah kacang tanah karena bentuknya besar, dan
mudah untuuk diambil oleh para predator. Dengan katalain mahli=uk yang cepat
terseleksi oleh amal tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan dan faktor dasar
yaitu ukuran dan warna yang kontras terhadap lingkungan persebarannya.
Daftar Pustaka
Kimball, J.W. 2006. BIOLOGI Edisi Kedua Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
http://maba2011.blogspot.co.id/2010/12/acara-8-8.html
Teton Easy Flex 125 Amp Welder- Made & Made
BalasHapusMade from titanium oakley titanium glasses iron oxide (NMS) the Teton easy and premium adjustable tunica easy. head titanium tennis racket In this article titanium frames I will show titanium undertaker you how welding titanium to add one of our
published here sex chair,dildo,horse dildo,dildo,horse dildo,dildos,dog dildo,realistic dildo,real dolls browse around these guys
BalasHapus